-->

Tulislah kata kunci yang Anda cari, Enter

Profil Guru 2045 Dan Kompetensi Guru 2045
author photo
By On
Profil Guru 2045 Dan Kompetensi Guru 2045

Prediksi perubahan dan kondisi 2045 berdampak pada peranan dan kompetensi guru yang selanjutnya berdampak terhadap proses pendidikan guru yang dilakukan. Beberapa kajian telah dilakukan dalam berbagai sumber, terkait dengan profil dan kompetensi guru, serta pendidikan guru yang diharapkan di masa yang akan datang. Beberapa kajian tersebut dielaborasi di bawah ini.


Profil Guru 2045

Guru merupakan salah satu kunci dalam transformasi pendidikan dalam menghadapi tantangan di 2045. Peranan guru akan bergeser signifikan, khususnya dalam transfer ilmu pengetahuan, akibat kemudahan akses berbagai sumber belajar dan kemajuan penggunaan teknologi dalam pendidikan. Proses pembelajaran bersifat fleksibel yang memberikan keluasan kepada peserta didik untuk mendesain pengalaman pembelajarannya. Sehingga guru pada akhirnya melakukan adaptasi terhadap peranan dan pengembangan kompetensinya.


Namun peranan guru dalam pengembangan kompetensi peserta didik yang kompetensi holistik, kompetitif, dan adaptif tidak dapat tergantikan. Hal ini terkait dengan berbagai teori pembelajaran yang kontemporer bahwa pendidikan sebagai proses pembentukan manusia yang holistik. 


Kompetensi sumber daya manusia sebagai generasi Indonesia menuju 2045 diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan, namun juga sikap dan karakter. Istilah lain yang digunakan dalam konteks hard skill dan soft skills sebagai satu kesatuan yang utuh.


Guru dalam menjalankan perannya pengembangan individu yang utuh dipengaruhi oleh identitas guru. Identitas guru dipengaruhi oleh berbagai aspek antara lain nilai-nilai baik nilai spiritual, budaya, maupun sumber-sumber nilai yang lain. Identitas guru ini berdampak dengan bagaimana guru menjalankan peranannya dan mengembangkan kompetensinya.


Berdasarkan beberapa dimensi pembentukan identitas guru antara lain pengalaman sebelumnya dalam proses pendidikan guru, identitas sebelumnya serta konteks pembelajaran di kelas (Maria Assunção Flores & Christopher Day, 2006). Profil guru 2045 tidak dapat dilepaskan dari berbagai perannya di masa yang akan datang. Peranan sebagai guru profesional yang memiliki kompetensi dalam bidang keilmuan dan pedagogi, serta peranan dalam pengembangan karakter peserta didik.


Dalam konteks pendidikan di Indonesia, maka profil guru tidak dapat dilepaskan dalam kompetensi sikap individual dan sosial. Tantangan masa depan terkait dengan perubahan yang sangat cepat dan perkembangan ilmu pengetahuan akan menuntut guru untuk berperan sebagai manusia pembelajar dan visioner yang mampu beradaptasi. Karakteristik peserta didik yang beragam berdampak terhadap peran guru dalam berkolaborasi dan berkomunikasi. Profil guru 2045 antara lain:

1. Pribadi Berkarakter

Guru yang berkarakter, memiliki identitas diri yang kuat yang mampu menghadapi tantangan masa depan dengan pergeseran nilai yang sangat cepat. Guru yang diharapkan mendidik generasi Indonesia yang memiliki karakter dengan nilai-nilai yang bersumber dari prinsip hidup masyarakat di Indonesia baik agama, budaya, masyarakat, dan kebangsaan. Namun tetap dapat beradaptasi dengan baik sebagai anggota masyarakat global.

2. Pembelajar Sepanjang Hayat

Pembelajar sepanjang hayat pada profil guru 2045 diharapkan memiliki keterampilan belajar (how to learn), semangat untuk terus belajar serta untuk kemauan belajar kembali dengan melepaskan pembelajaran lampau (to unlearn) untuk dapat belajar kembali kembali (relearn). Perkembangan IPTEKS dan perubahan yang cepat menuntut guru untuk terus belajar dan terbuka dan mempelajari ilmu pengetahuan dan informasi terkini.

3. Guru Reflektif dan Transformatif

Guru yang senantiasa melakukan refleksi diri yang dikenal sebagai reflective teacher. Refleksi dibutuhkan oleh guru untuk memahami identitasnya sebagai guru, memahami berbagai hegemoni dalam menjalankan perannya sebagai guru. Proses refleksi ini pada akhirnya menjadi proses transformasi guru. Guru yang transformatif merupakan manusia pembelajar yang terus memperbaiki diri dan mengembangkan kompetensinya untuk mengembangkan peserta didik sebagai manusia yang holistik. Pengembangan kompetensi ini tidak hanya terkait dengan bidang keilmuan dan pedagogi, namun juga sikap dan keterampilan. Guru reflektif dan transformatif akan menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan empowering, sehingga menstimulasi peserta didik menjadi agen perubah yang menyadari peranannya pada saat ini dan masa depan.

4. Leader, Fasilitator, dan Motivator

Guru 2045 menunjukkan peranan sebagai leader, fasilitator dan motivator dalam pengembangan kemandirian belajar peserta didik (self-regulated learners), keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTs), keterampilan sosial dengan orang lain (kolaborasi, komunikasi, networking) serta mentransformasi dirinya dalam mempersiapkan diri menjalani berbagai perannya di masa yang akan datang.

5. Guru yang Adaptif dan Visioner

Guru yang adaptif dan visioner akan terbuka terhadap berbagai perubahan namun tetap memiliki identitas. Guru yang memiliki visi ke depan memiliki keterampilan dalam menganalisa situasi untuk terus mengembangkan diri dan mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan. Guru berani mengambil resiko untuk dapat menciptakan pengalaman belajar yang menantang bagi peserta didik.

Kompetensi Guru 2045

Kompetensi guru 2045 akan mengalami perubahan dalam komponen-komponen yang terintegrasi menjalankan peranan dengan berbagai tugas dan fungsinya. Kompetensi guru yang terkait dengan dengan bidang keilmuan, pedagogi, sikap dan keterampilan. Tantangan masa depan berdampak terhadap kompetensi guru dalam setiap komponennya. Berbagai literatur terkait dengan kompetensi guru yang saat menjadi landasan dapat dijadikan acuan dengan pengembangan setiap dimensi sesuai dengan tuntutan di masa yang akan datang. Guru yang diharapkan sebagai role model, innovator, learner, collaborator, adaptor, leader, communicator, risk taker, dan visionary akan berdampak terhadap kompetensi guru pada 2045.


Tantangan masa depan dengan perbedaan karakteristik peserta didik yang lebih beragam karena interaksi tanpa batas dengan lingkungan dan orang lain di berbagai belahan dunia. Sehingga guru dituntut untuk mengembangkan kompetensi budaya (cultural competences) dalam menghadapi berbagai perbedaan. Perbedaan ini akan berdampak pada interaksi dan lingkungan pembelajaran yang diciptakan baik dalam konteks nilai budaya ataupun identitas peserta didik.


Kompetensi guru yang terkait dengan kemampuan integrasi bidang keilmuan dan pedagogi yang disampaikan oleh Lee S. Shulman (1986) dalam framework PCK (Pedagogical Content Knowledge) yang selanjutnya perkembangan teknologi yang berdampak terhadap kompetensi guru dalam framework TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) olehMatthew J. Koehler dan Punya Mishra (2009). Hal ini akan tercermin dalam pengetahuan dan keterampilan. Selanjutnya guru sebagai pribadi yang menjadi role model dan peranan dalam penanaman nilai dan karakter harus memiliki kompetensi pada dimensi sikap baik sebagai pribadi dan sosial.

1. Bidang Keilmuan

Kompetensi yang terkait dengan keahlian dalam bidang ilmu tertentu yang dikenal teaching subject matter. Guru 2045 ditantang untuk memahami filosofi dan konsep keilmuan dalam body knowledge. Namun tidak dapat mengabaikan content relevant dalam mengembangkan literasi keilmuan. Perkembangan ilmu pengetahuan yang menjadi keniscayaan serta interaksi antara bidang keilmuan, menuntut guru 2045 untuk memahami system thinking dalam kaitan berbagai perspektif multidisiplin, transdisiplin, dan interdisiplin.

2. Pedagogi

Kompetensi yang terkait dengan aspek pendidikan baik teori dan konsep kurikulum dan pembelajaran, karakteristik peserta didik, metode dan media pembelajaran, penilaian, ataupun aspek lain yang terkait. Guru 2045 yang memiliki perspektif kurikulum yang progresif akan menciptakan pembelajaran otentik melalui empowering learning environment (lingkungan pembelajaran yang memberdayakan). Guru tidak akan mengabaikan lingkungan pembelajaran multikultural, sebagai dampak karakteristik peserta didik yang sangat beragam, sehingga culturally responsive teaching tidak dapat dielakkan. Guru akan dituntut untuk mengembangkan literasi teknologi dalam pembelajaran tanpa mengabaikan literasi manusia. Guru yang berorientasi masa depan akan menganalisis situasi dan konteks saat ini dan tantangan masa depan.

3. Sikap dan Etika

Nilai-nilai dasar karakter pribadi, sosial dan etika di masa depan menjadi pijakan guru dalam menjalankan berbagai perannya. Karakteristik masyarakat Indonesia dengan berbagai sumber-sumber nilai baik agama, masyarakat, dan budaya merupakan pondasi dalam menghadapi krisis identitas Ketika globalisasi semakin tanpa batas. Guru sebagai pribadi yang berkarakter yang memiliki etika pribadi, sosial, dan profesional akan memiliki peran yang semakin penting dalam mengembangkan karakter peserta didik di masa yang akan datang.

4. Keterampilan

Kompetensi bidang keilmuan, pedagogi, sikap dan nilai tidak dapat dipisahkan dari keterampilan guru dalam penggunaan teknologi baik proficiency dan productivity. Perkembangan teknologi pembelajaran yang menggunakan digitalisasi baik Virtual Reality, Augmented Reality, atau pemanfaatan big data untuk inovasi pengalaman belajar peserta didik akan menuntut guru untuk terus belajar mengembangkan keterampilannya. Keterampilan guru dalam membangun jaringan (networking) dalam masyarakat yang semakin multicultural dan tanpa batas, akan membantu guru memahami perbedaan (cultural awareness), sehingga mudah beradaptasi dan mengatasi cultural shocked dalam perubahan yang sangat cepat.

Sumber Buku Ak 45 -- Arah Kompetensi Generasi Indonesia Menuju 2045

Click to comment