Data Referensi menambahkan fitur baru yakni menu residu yang menyediakan informasi terkait data residu satuan pendidikan yang belum melakukan pemutakhiran data dan yang sudah tidak aktif.
Dalam laman tersebut data residu satuan pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Residu Update Data
2. Residu Tidak Aktif
Data residu disajikan dalam tabel rekapitulasi satuan pendidikan per provinsi, yang dapat dirinci ke tingkat kabupaten, kecamatan, hingga tingkat individu satuan pendidikan.
Kedua menu ini berfungsi sebagai dashboard kontrol, yang menyediakan informasi khususnya bagi dinas pendidikan dan lembaga terkait dalam mengawasi keaktifan dan pemutakhiran data satuan pendidikan dibawah binaannya.
Menu Residu Update Data berisi data satuan pendidikan yang tidak/belum melakukan pemutakhiran datanya yang disajikan dalam rentang waktu 5 (lima) semester.
Pengumpulan data, termasuk penginputan dan pemutakhiran data, dilakukan secara dinamis mulai dari awal semester hingga akhir semester setiap kali ada perubahan data di tingkat satuan pendidikan.
Pemutakhiran data wajib dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester. Satuan pendidikan yang tidak melakukan
pemutakhiran data sama sekali dalam satu semester dikategorikan sebagai Residu Update Data.
Satuan pendidikan yang tidak melakukan pemutakhiran data di aplikasi Dapodik selama 5 (lima) semester berturut-turut untuk satuan pendidikan pada jalur formal dan jalur non formal, akan diusulkan penonaktifan NPSN secara otomatis melalui aplikasi VervalSP ke dinas pendidikan sesuai kewenangannya.
Sehingga satuan pendidikan yang tidak melakukan pemutakhiran data hingga 5 (lima) semester secara berturut-turut akan dinonaktifkan NPSNnya pada semester ke 6 (enam) dan akan masuk ke dalam Residu
Tidak Aktif.
Menu Residu Tidak Aktif berisi data satuan pendidikan yang sudah tidak aktif, dengan alasan:
1. Tutup.
2. Merger.
3. Tidak Update Data Selama 5 (lima) Semester.
Langkah Akses Menu Residu Update Data
1. Buka laman referensi.data.kemdikbud.go.id
2. Klik menu Data Pendidikan, lalu
3. Klik menu Satuan Pendidikan, kemudian
4. Klik menu Residu Update Data.
Ditampilkan daftar jumlah satuan pendidikan tidak mengupdate data per provinsi. Pada tabel ditampilkan jumlah satuan pendidikan yang tidak melakukan pemutakhiran data, dikelompokkan berdasarkan lamanya semester yang tidak di update yaitu 1 (satu) sampai 5 (lima) semester.
5. Pilih/klik nama provinsi pada tabel.
Setelah itu akan muncul jumlah satuan
pendidikan tidak mengupdate data per
kabupaten/kota.
6. Kemudian pilih salah satu kabupaten/kota maka akan muncul jumlah satuan pendidikan tidak mengupdate data per kecamatan.
Setelah pilih kecamatan maka akan ditampilkan daftar satuan pendidikan tidak mengupdate data per kecamatan.
Pada tabel ditampilkan daftar satuan pendidikan yang tidak melakukan pemutakhiran data pada kolom tahun ajaran/semester sesuai dengan tahun ajaran/semester yang tidak di update datanya.
Dimulai dari semester tahun ajaran yang sedang berlangsung (tahun ajaran 2022/2023 semester ganjil) hingga rentang waktu ke belakang selama 5 (lima) semester (tahun ajaran 2020/2021semester ganjil).
Langkah Akses Menu Residu Tidak Aktif
1. Buka laman referensi.data.kemdikbud.go.id
2. Klik menu Data Pendidikan, lalu
3. Klik menu Satuan Pendidikan, kemudian
4. klik menu Residu Tidak Aktif.
Ditampilkan daftar jumlah satuan pendidikan tidak aktif per provinsi. Pada tabel ditampilkan jumlah satuan pendidikan yang tidak aktif, dikelompokkan berdasarkan tahun tidak aktif yaitu ditampilkan data 5 (lima) kelompok tahun yaitu (2019, 2019, 2020, 2021, dan 2022).
5. Pilih/klik nama provinsi pada tabel.
Setelah itu akan muncul jumlah satuan
pendidikan tidak aktif per kabupaten/kota.
6. Kemudian pilih salah satu kabupaten/kota maka akan muncul jumlah satuan pendidikan tidak aktif per kecamatan.
Setelah pilih kecamatan maka akan ditampilkan daftar satuan pendidikan tidak aktif per kecamatan.
Pada tabel ditampilkan daftar satuan pendidikan beserta data atributnya dilengkapi dengan detail tahun satuan pendidikan tersebut tidak aktif/ dinonaktifkan.