Bagi anda yang sudah kelas 12, yuk simak informasi transformasi seleksi nasional masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan SBMPTN tahun 2023 tanpa menggunakan tes mata pelajaran.
Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) selalu melakukan perubahan dan perbaikan di sektor pendidikan dengan berbagai transformasi Merdeka Belajar pada semua jenjang, baik pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan tinggi untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul yang berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Untuk menyelaraskan capaian perubahan tersebut, Kemendikbudristek melalui chanelnya telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kedua Puluh Dua yakni Transformasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) secara daring.
Transformasi seleksi masuk PTN dibutuhkan untuk menyambungkan transformasi kebijakan yang telah dilakukan. Terdapat tiga transformasi seleksi masuk PTN, yaitu: 1) seleksi nasional berdasarkan prestasi, 2) seleksi nasional berdasarkan tes, dan 3) seleksi secara mandiri oleh PTN.
Prinsip-prinsip perubahan mekanisme seleksi antara lain adalah:
- seleksi nasional berdasarkan prestasi berfokus pada pemberian penghargaan tinggi atas kesuksesan pembelajaran yang menyeluruh pada pendidikan menengah.
- seleksi nasional berdasarkan tes berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
- Seleksi nasional lebih inklusif dan lebih mengakomodasi keragaman peserta didik.
- seleksi secara mandiri oleh PTN pemerintah mengatur agar seleksi diselenggarakan secara lebih transparan dengan mewajibkan PTN untuk melakukan beberapa hal sebelum dan setelah pelaksanaan seleksi secara mandiri.
Perubahan jalur seleksi masuk PTN ini mulai dilaksanakan pada seleksi penerimaan mahasiswa baru PTN tahun 2023 mendatang.
Seleksi nasional berdasarkan prestasi sebagai prasyarat merujuk pada: Pertama, nilai rapor rata-rata minimal 50% untuk seluruh mata pelajaran. Yang kedua adalah komponen penggali minat dan bakat harus terpenuhi maksimal 50%. Dengan ketentuan nilai rapor dari maksimal dua mata pelajaran pendukung, prestasi, portofolio untuk program studi seni dan olahraga.
Dengan demikian perguruan tinggi negeri dapat menentukan: untuk komposisi prosentase komponen 1 dan 2 totalnya adalah 100%. Sedangkan untuk sub komponen untuk komponen 2 dan komposisi presentase bobotnya.
Penentuan di atas dapat berbeda antar prodi PTN yang sama.
Lihat Permendikbudristek Nomor: 48 tahun 2022 dan Kemendikbudristek nomor: 345/M/2022.
Merujuk pada Permendikbudristek Nomor: 48 tahun 202 bahwa seleksi nasional berdasarkan tes tidak ada lagi tes mata pelajaran. Yang ada adalah tes skolastik yang mengukur pada:
- Potensi kognitif
- Penalaran matematika
- Literasi dalam bahasa Indonesia
- Literasi dalam bahasa Inggris
- Jumlah calon mahasiswa yang akan diterima masing-masing program studi atau fakultas.
- Metode penilaian calon mahasiswa.
- Besaran biaya atau metode penentuan besaran biaya. dan
- Kanal pelaporan apabila terjadi. pelanggaran peraturan dalam proses seleksi.
- Jumlah peserta seleksi yang lulus seleksi dan sisa kuota.
- Masa sanggah selama 5 hari kerja.
- Tata cara penyanggahan. dan
- Kanal pelaporan apabila terjadi. pelanggaran peraturan dalam proses seleksi.