-->

Tulislah kata kunci yang Anda cari, Enter

Cara Analisis dan Evaluasi Rapor Mutu PMP
author photo
By On
Sedikit ngelantur berbicara rapor mutu (PMP), sebenarnya bukan ranah dan kapasitas seorang operator sebagai ujung tombak penentu mutu sekolah. Salah kaprahnya operator yang dijadikan kambing hitam oleh pihak sekolah untuk meng-gol kan rapor PMP tersebut, bisa dibilang YA, sebab selama ini masih banyak operator sibuk mengisi kuesioner PMP yang bukan menjadi kapasitasnya. Hak pengisisan kuesioner PMP secara adil sudah termaktub dalam panduan dan aturannya yakni warga sekolah yang meliputi siswa, guru, komite, kepala sekolah, pengawas. Jika memaksakan kepada operator maka yang terjadi bukan hanya tidak valid bahkan rusak mutu pendidikannya.

Jadi operator hanya sebagai jembatan fasilitas bukan pelaku. Warga sekolah mestinya harus faham betul apa itu Rapor Mutu Pendidikan (PMP)? dan Untuk Apa?

Rapor Mutu Pendidikan diterbitkan setiap tahun. Seperti sekolah yang mengeluarkan rapor bagi peserta didiknya, maka LPMP diharapkan dapat menerbitkan rapor mutu pendidikan untuk provinsinya. Tentu saja, rapor mutu pendidikan dihasilkan dari proses pengolahan data pokok pendidikan pendidikan (dapodik). Dapodik seperti apa yang digunakan? Pusat Data dan Statistik Pendidikan-Kebudayaan (PDSP-K) meyakinkan bahwa pada tahun 2016 kita harapkan dapat menjadi dapodik yang benar-benar berkualitas dan terintegrasi. Dengan demikian, data tersebut dapat didayagunakan untuk perencanaan pendidikan, kualitas kontrol, secara daring (online).

Jika LPMP akan menerbitkan Rapor Mutu Pendidikan (RMP), maka BSNP (Badan Standard Nasional Pendidikan) akan menerbitkan Rapor Mutu Pendidikan dalam lima tahunan. Laporan lima tahunan yang dikeluarkan oleh BSNP akan memaparkan tentang mutu pendidikan dalam delapan standar nasional pendidikan tersebut, tentu saja juga berbasis sekolah, yang dengan demikian akan dapat digunakan sebagai ukuran untuk proses akreditasi sekolah. Proses akreditasi tersebut sudah barang tentu juga dilakukan secara transparan. Salah satu fungsi pendataan tersebut antara lain adalah untuk transparansi. Ibarat seperti tes PNS berbasis computer, peserta dapat segera mengetahui hasil tesnya secara transparan, dan hasil tes itu pun dapat diketahui oleh peserta lainnya secara transparan. Satu sekolah misalnya memperoleh status A dalam akreditasi, tentu kita dapat mengetahui nilai masing-masing unsur atau aspek yang dinilai. Jika proses pendataan sudah berlangsung dengan menggunakan dapodik yang benar-benar berkualitas dan terintegrasi, seperti yang dijanjikan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan-Kebudayaan (PDSP-K), maka kita percaya bahwa hasil pendataannya akan menghasilkan informasi yang transparan sebagaimana yang kita harapkan. (suparlan.org)

Jika pengisian rapor mutu (PMP) tidak ada dampak terhadap sekolah maka sudah dipastikan bahwa penggunaan PMP hanya sekedar menggugurkan kewajiban semata. Padahal kalau dilihat dalam acuannya rapor PMP bisa dijadikan modal awal dalam membuat RKAS, melihat kamjuan dan kelemahan sekolah pada salah satu indikator. Oleh karenanya pengisian kuesioner PMP harus tepat sasaran dan ada tindak lanjut seperti analisis dan evaluasi dimana rapor PMP setiap tahun pasti akan ada perubahan.

Cara analisis dan evaluasi Rapor Mutu PMP sebagai tindak lanjut sekolah

Ada 8 standar yang sudah menjadi acuan sekolah untuk menuju SNP, kategori capaian SNP bisa dilihat dengan lambang bintang. ⭐ menuju SNP 1, ⭐⭐ menuju SNP 2, ⭐⭐⭐ menuju SNP 3, ⭐⭐⭐⭐ menuju SNP 4, ⭐⭐⭐⭐⭐ sudah SNP.

Rancangan membuat format anailis dan evaluasi rapor mutu PMP sederhana dan mudah ⇒ Unduh Rapor mutu dalam bentuk exceltambah sheet pengolahan datatambah sheet analisis datatambah sheet rekomendasi
Cara Analisis dan Evaluasi Rapor Mutu PMP
Setiap standar memiliki kekuatan dan kelemahan dengan mengacu pada perolehan bintang SNP mana yang tergolong tinggi dan mana yang mendapat nilai bintang terendah dari setiap sub indikator.

Contoh pada sheet pengolahan data STANDAR ISI ➤ KEKUATAN (Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan) ➤ KELEMAHAN (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan belum  dikembangkan sesuai prosedur)

sheet analisi data STANDAR ISI ➤ KELEMAHAN (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan belum  dikembangkan sesuai prosedur) ➤ ANALISIS PROBLEM LAPANGAN (Belum Melibatkan pemangku kepentingan dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

sheet analisi data STANDAR ISI ➤ ANALISIS PROBLEM LAPANGAN (Belum Melibatkan pemangku kepentingan dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) ➤(Sekolah perlu  mengadakan workshop  penyusunan kurikulum  dengan melibatkan  Dinas Pendidkan ,  DU/DI, praktisi pendidikan , dan lintas sektoral.)

Silahkan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Formatnya bisa Anda download dilink https://drive.google.com/open?id=1tKwPO9rb30phz67PK3PEdkZZqugf_gBOeRT-_hKuiNs

2 komentar

avatar

Maksudnya agc apanya pak? Kok saya tifak faham ya. 🙏

Click to comment